This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sabtu, 11 Januari 2014

ASKEP FRAKTUR ANTEBRACHII

ASKEP FRAKTUR ANTEBRACHII (PRE DAN INTRA ORIF)

LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN FRAKTUR ANTEBRACHII (PRE DAN INTRA ORIF) DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL 

A.PENGERTIAN
Fraktur antebrachii adalah terputusnya kontinuitas tulang radius ulna, pada anak biasanya tampak angulasi anterior dan kedua ujung tulang yang patah masih berhubungan satu sama lain. Gambaran klinis fraktur antebrachii pada orang dewasa biasanya tampak jelas karena fraktur radius ulna sering berupa fraktur yang disertai dislokasi fragmen tulang.

B.JENIS DAN ETIOLOGI
Menurut Mansjoer (2000), ada empat jenis fraktur antebrachii yang khas beserta penyebabnya yaitu :
1.Fraktur Colles
Deformitas pada fraktur ini berbentuk seperti sendok makan (dinner fork deformity). Pasien terjatuh dalam keadaan tangan terbuka dan pronasi, tubuh beserta lengan berputar ke ke dalam (endorotasi). Tangan terbuka yang terfiksasi di tanah berputar keluar (eksorotasi/supinasi).
2.Fraktur Smith
Fraktur Smith merupakan fraktur dislokasi ke arah anterior (volar), karena itu sering disebut reverse Colles fracture. Fraktur ini biasa terjadi pada orang muda. Pasien jatuh dengan tangan menahan badan sedang posisi tangan dalam keadaan volar fleksi pada pergelangan tangan dan pronasi. Garis patahan biasanya transversal, kadang-kadang intraartikular.
3.Fraktur Galeazzi
Fraktur Galeazzi merupakan fraktur radius distal disertai dislokasi sendi radius ulna distal. Saat pasien jatuh dengan tangan terbuka yang menahan badan, terjadi pula rotasi lengan bawah dalam posisi pronasi waktu menahan berat badan yang memberi gaya supinasi.
4.Fraktur Montegia
Fraktur Montegia merupakan fraktur sepertiga proksimal ulna disertai dislokasi sendi radius ulna proksimal. Terjadi karena trauma langsung.

C.PATOFISIOLOGI
Apabila tulang hidup normal mendapat tekanan yang berlebihan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Kekuatan yang tiba-tiba dan berlebihan tersebut mengakibatkan jaringan tidak mampu menahan kekuatan yang mengenainya. Maka tulang menjadi patah sehingga tulang yang mengalami fraktur akan terjadi perubahan posisi tulang, kerusakan hebat pada struktur jaringan lunak dan jaringan disekitarnya yaitu ligament, otot, tendon, pembuluh darah dan persyarafan yang mengelilinginya (Long, B.C, 1996). Periosteum akan terkelupas dari tulang dan robek dari sisi yang berlawanan pada tempat terjadinya trauma. Ruptur pembuluh darah didalam fraktur, maka akan timbul nyeri. Tulang pada permukaan fraktur yang tidak mendapat persediaan darah akan mati sepanjang satu atau dua millimeter.
Setelah fraktur lengkap, fragmen-fragmen biasanya akan bergeser, sebagian oleha karena kekuatan cidera dan bias juga gaya berat dan tarikan otot yang melekat. Fraktur dapat tertarik dan terpisah atau dapat tumpang tindih akibat spasme otot, sehingga terjadi pemendekkan tulang (Apley, 1995), dan akan menimbulkan derik atau krepitasi karena adanya gesekan antara fragmen tulang yang patah (Long, B.C, 1996).

D.MANIFESTASI KLINIK
Berikut adalah manifestasi klinik dari fraktur antebrachii menurut Mansjoer (2000) :
-Fraktur Colles
a.Fraktur metafisis distal radius dengan jarak _+ 2,5 cm dari permukaan sendi distal radius
b.Dislokasi fragmen distalnya ke arah posterior/dorsal
c.Subluksasi sendi radioulnar distal
d.Avulsi prosesus stiloideus ulna.
-Fraktur Smith
Penonjolan dorsal fragmen proksimal, fragmen distal di sisi volar pergelangan, dan deviasi ke radial (garden spade deformity).
-Fraktur Galeazzi
Tampak tangan bagian distal dalam posisi angulasi ke dorsal. Pada pergelangan tangan dapat diraba tonjolan ujung distal ulna.
-Fraktur Montegia
Terdapat 2 tipe yaitu tipe ekstensi (lebih sering) dan tipe fleksi. Pada tipe ekstensi gaya yang terjadi mendorong ulna ke arah hiperekstensi dan pronasi. Sedangkan pada tipe fleksi, gaya mendorong dari depan ke arah fleksi yang menyebabkan fragmen ulna mengadakan angulasi ke posterior.

E.PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologis dilakukan untuk menentukan ada/tidaknya dislokasi. Lihat kesegarisan antara kondilus medialis, kaput radius, dan pertengahan radius.
Pemeriksaan penunjang menurut Doenges (2000), adalah
1.Pemeriksaan rontgen
2.Scan CT/MRI
3.Kreatinin
4.Hitung darah lengkap
5.Arteriogram

F.PENATALAKSANAAN
Berikut adalah penatalaksanaan fraktur antebrachii menurut Mansjoer (2000) :
-Fraktur Colles
Pada fraktur Colles tanpa dislokasi hanya diperlukan imobilisasi dengan pemasangan gips sirkular di bawah siku selama 4 minggu. Bila disertai dislokasi diperlukan tindakan reposisi tertutup. Dilakukan dorsofleksi fragmen distal, traksi kemudian posisi tangan volar fleksi, deviasi ulna (untuk mengoreksi deviasi radial) dan diputar ke arah pronasio (untuk mengoreksi supinasi). Imobilisasi dilakukan selama 4 - 6 minggu.
-Fraktur Smith
Dilakukan reposisi dengan posisi tangan diletakkan dalam posisi dorsofleksi ringan, deviasi ulnar, dan supinasi maksimal (kebalikan posisi Colles). Lalu diimobilisasi dengan gips di atas siku selama 4 - 6 minggu.
-Fraktur Galeazzi
Dilakukan reposisi dan imobilisasi dengan gips di atas siku, posisi netral untuk dislokasi radius ulna distal, deviasi ulnar, dan fleksi.
-Fraktur Montegia
Dilakukan reposisi tertutup. Asisten memegang lengan atas, penolong melakukan tarikan lengan bawah ke distal, kemudian diputar ke arah supinasi penuh. Setelah itu, dengan jari kepala radius dicoba ditekan ke tempat semula. Imobilisasi gips sirkuler dilakukan di atas siku dengan posisi siku fleksi 90° dan posisi lengan bawah supinasi penuh. Bila gagal, dilakukan reposisi terbuka dengan pemasangan fiksasi interna (plate-screw).

G.KOMPLIKASI
Menurut Long (2000), komplikasi fraktur dibagi menjadi :
1.Immediate complication yaitu komplikasi awal dengan gejala
a.Syok neurogenik
b.Kerusakan organ syaraf
2.Early complication
a.Kerusakan arteri
b.Infeksi
c.Sindrom kompartemen
d.Nekrosa vaskuler
e.Syok hipovolemik
3.Late complication
a.Mal union
b.Non union
c.Delayed union

H.PATHWAYS
Trauma langsung
trauma tidak langsung
jaringan tidak kuat atau tidak dapat menahan
kekuatan dari luar
FRAKTUR
 
Perubahan letak fragmen kerusakan bagian-bagian lunak
Kehilangan fungsi kerusakan jaringan saraf
Keterbatasan gerak
Imobilitas Tindakan
Sirkulasi perifer berkurang
 
Konservatif Operatif Prosedur pembedahan
Iskemik
 
Gips Traksi OREF ORIF
Nekrosis jaringan Luka

I.ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
1.Pemeriksaan Fisik
a.Nyeri pada lokasi fraktur terutama pada saat digerakkan
b.Pembengkakan
c.Pemendekan ekstremitas yang sakit
d.Paralysis
e.Angulasi ekstremitas yang sakit
f.Krepitasi
g.Spasme otot
h.Parestesia
i.Tidak ada denyut nadi pada bagian distal pada lokasi fraktur bila aliran darah arteri terganggu oleh fraktur
j.Kulit terbuka atau utuh
k.Perdarahan, hematoma
2.Riwayat imunisasi tetanus bila ada fraktur yang terbuka
3.Pemeriksaan Diagnostik
Foto sinar X dari ekstremitas yang sakit dan lokasi fraktur
4.Pengkajian kemampuan untuk melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari

PERSIAPAN PRE OPERASI
1.Diet
8 jam menjelang operasi pasien tidak diperbolehkan makan, 4 jam sebelum operasi pasien tidak diperbolehkan minum, (puasa) pada operasi dengan anaesthesi umum.Pada pasien dengan anaesthesi lokal atau spinal anaesthesi makanan ringan diperbolehkan.
2.Persiapan perut
Pemberian leuknol/lavement sebelum operasi dilakukan pada bedah saluran pencernaan atau pelvis daerah periferal. Untuk pembedahan pada saluran pencernaan dilakukan 2 kali yaitu pada waktu sore dan pagi hari menjelang operasi.

3.Persiapan kulit
Daerah yang akan dioperasi harus bebas dari rambut. Pencukuran dilakukan pada waktu malam menjelang operasi. Rambut pubis dicukur bila perlu saja, lemak dan kotoran harus terbebas dari daerah kulit yang akan dioperasi. Luas daerah yang dicukur sekurang-kurangnya 10-20 cm2.
4.Pemeriksaan penunjang
Meliputi hasil laboratorium, foto roentgen, ECG, USG dan lain-lain.
5.Persetujuan operasi/informed consent
Izin tertulis dari pasien / keluarga harus tersedia. Persetujuan bisa didapat dari keluarga dekat yaitu suami / istri, anak tertua, orang tua dan kelurga terdekat. Pada kasus gawat darurat ahli bedah mempunyai wewenang untuk melaksanakan operasi tanpa surat izin tertulis dari pasien atau keluarga, setelah dilakukan berbagai usaha untuk mendapat kontak dengan anggota keluarga pada sisa waktu yang masih mungkin.
INTRA OPERASI
1.Anggota Tim Asuhan Keperawatan Intra Operasi
Anggota steril
a.Ahli bedah utama / operator
b.Asisten ahli bedah.
c.Scrub Nurse / Perawat Instrumen
Anggota tim yang tidak steril, terdiri dari :
a.Ahli atau pelaksana anaesthesi.
b.Perawat sirkulasi
c.Anggota lain (teknisi yang mengoperasikan alat-alat pemantau yang rumit).
2.Prinsip Tindakan Keperawatan Selama Pelaksanaan Operasi.
a.Persiapan Psikologis Pasien
b.Pengaturan Posisi
c.Membersihkan dan Menyiapkan Kulit.
d.Penutupan Daerah Steril
e.Mempertahankan Surgical Asepsis
f.Menjaga Suhu Tubuh Pasien dari Kehilangan Panas Tubuh
g.Monitor dari Malignant Hyperthermia
h.Penutupan luka pembedahan
i.Perawatan Drainase
j.Pengangkatan Pasien Ke Ruang Pemulihan, ICU atau PACU.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Pre Operasi
a.Nyeri berhubungan dengan fraktur tulang, spasme otot, edema, kerusakan jaringan lunak
b.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidaknyamanan, imobilisasi
c.Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan imobilisasi, penurunan sirkulasi, fraktur terbuka
d.Ansietas berhubungan dengan prosedur tindakan pembedahan dan hasil akhir pembedahan
e.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan
Intra Operasi
a.Cemas
b.Resiko perlukaan/injury
c.Resiko penurunan volume cairan tubuh
d.Resiko infeksi
e.Kerusakan integritas kulit

INTERVENSI KEPERAWATAN
1.Nyeri berhubungan dengan fraktur tulang, spasme otot, edema, kerusakan jaringan lunak
Tujuan : nyeri berkurang
Kriteria hasil : klien mengatakan nyeri berkurang

Intervensi :
a.Kaji lokasi, intensitas dan tipe nyeri
Rasional : Untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat
b.Imobilisasi bagian yang sakit
Rasional : Untuk mempertahankan posisi fungsional tulang
c.Tingikan dan dukung ekstremitas yang terkena
Rasional : Untuk memperlancar arus balik vena
d.Dorong menggunakan teknik manajemen relaksasi
Rasional : Agar klien rileks
e.Berikan obat analgetik sesuai indikasi
Rasional : Untuk mengurangi nyeri
2.Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri/ketidaknyamanan, imobilisasi
Tujuan : mobilitas fisik tidak terganggu
Kriteria : meningkatkan /mempertahankan mobilitas pada tingkat paling tinggi yang mungkin
Intervensi :
a.Kaji derajat imobilisasi yang dihasilkan oleh cidera
Rasional : Untuk menentukan tindakan keperawatan yang tepat
b.Dorong partisipasi pada aktivitas terapeutik
Rasional : Melatih kekuatan otot klien
c.Bantu dalam rentang gerak pasif/aktif yang sesuai
Rasional : Melatih rentang gerak aktif/pasif klie secara bertahap
d.Ubah posisi secara periodik
Rasional : Untuk mencegah terjadinya dekubitus
e.Kolaborasi dengan ahli terapis/okupasi dan atau rehabilitasi medik
Rasional : Melatih rentang gerak aktif/pasif klien secara bertahap
3.Resiko tinggi terhadap kerusakan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan imobilisasi, penurunan sirkulasi, fraktur terbuka
Tujuan : tidak terjadi kerusakan integritas kulit
Kriteria : klien memperlihatkan integritas kulit tetap baik
Intervensi :
a.Kaji kulit untuk luka terbuka terhadap benda asing, kemerahan, perdarahan, perubahan warna
Rasional : Memberikan informasi mengenai keadaan kulit klien saat ini
b.Massage kulit, pertahankan tempat tidur kering dan bebas kerutan
Rasional : Menurunkan tekanan pada area yang peka dan berisiko rusak
c.Ubah posisi dengan sering
Rasional : Untuk mencegah terjadinya dekubitus
d.Bersihkan kulit dengan air hangat/nacl
Rasional : Mengurangi kontaminasi dengan agen luar
e.Lakukan perawatan luka secara steril
Rasional : Untuk mengurangi resiko gangguan integritas kulit
4.Ansietas berhubungan dengan prosedur pembedahan
Tujuan : cemas berkurang
Kriteria : menggunakan mekanisme koping yang efektif
Intervensi :
a.kaji tingkat kecemasan klien (ringan, sedang, berat, panik).
Rasional : untuk mengetahui tingkat kecemasaan klien
b.Dampingi klien
Rasional : agar klien merasa aman dan nyaman
c.Beri support system dan motivasi klien
Rasional : meningkatkan pola koping yang efektif
d.Beri dorongan spiritual
Rasional : agar klien dapat menerima kondisinya saat ini
e.Jelaskan jenis prosedur dan tindakan pengobatan
Rasional : informasi dapat menurunkan ansietas
5.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya pertahanan primer, kerusakan kulit, trauma jaringan
Tujuan : tidak terjadi infeksi
Kriteria : mencapai penyembuhan luka sesuai waktu
Intervensi :
a.Inspeksi kulit adanya iritasi atau robekan kontinuitas
Rasional : Untuk mengkaji adanya iritasi atau robekan kontinuitas
b.Kaji kulit yang terbuka terhadap peningkatan nyeri, rasa terbakar, edema, eritema dan drainase/bau tak sedap
Rasional : Untuk mengetahui ada/tidaknya tanda-tanda infeksi
c.Berikan perawatan kulit dengan steril dan antiseptik
Rasional : Untuk mengurangi resiko infeksi
d.Tutup dan ganti balutan dengan prinsip steril setiap hari
Rasional : Untuk mengurangi resiko penyebaran infeksi
e.Berikan obat antibiotic sesuai indikasi
Rasional : Untuk mencegah terjadinya infeksi

J.DAFTAR PUSTAKA
Doenges M, 2001. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk Perencanaan dan Pemdokumentasian Perawatan pasien. Edisi III. EGC:Jakarta
Long, B.C, 2000. Perawatan Medikal Bedah. Edisi VII. Yayasan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran:Bandung
Mansjoer, A, 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Edisi III. Jilid II. Media Aesculapius:Jakarta


Selasa, 01 Desember 2009

Tiga abad selepas wafatnya Al-Jazari, dari Kashan, Iran, muncullah seorang insinyur dan astronom terkemuka bernama Jamshid Al- Kashi. (SuaraMedia News)

Tiga abad selepas wafatnya Al-Jazari, dari Kashan, Iran, muncullah seorang insinyur dan astronom terkemuka bernama Jamshid Al- Kashi. (SuaraMedia News)

Pada era kekhalifahan teknologi komputer analog dikuasai dan dikembangkan para insinyur Muslim. Sederet peralatan yang menggunakan prinsip komputer analog telah ditemukan para ilmuwan Islam.Ketika peradaban Islam menggenggam dunia, para insinyur Muslim ternyata sudah menguasai teknologi komputer. Yang pasti, teknologi yang dikembangkan para saintis di zaman itu bukan komputer digital, melainkan komputer analog. Istilah komputer analog, menurut Wikipedia, digunakan untuk menggambarkan alat penghitung yang bekerja pada level analog lawan (dual) dari level digital.

Komputer analog pun kerap didefinisi - kan sebagai komputer yang mengolah da - ta berdasarkan sinyal yang bersifat kualitatif atau sinyal analog, untuk mengukur variabel-variabel, seperti voltase, kecepatan suara, resistansi udara, suhu, dan pengukuran gempa. Komputer ini biasanya digunakan untuk mempresentasikan suatu keadaan,seperti untuk termometer, radar, dan kekuatan cahaya. Cikal bakal penggunaan teknologi komputer analog telah mulai berkembang jauh sebelum Islam datang. Menurut para ahli, Antikythera Mechanism merupakan komputer analog pertama yang digunakan peradaban manusia. Alat yang dikembangkan peradaban Yunani sejak 100 tahun SM itu, tak hanya digunakan untuk memprediksi pergerakan matahari dan bulan, tetapi digunakan juga untuk merencanakan Olimpiade.

Dengan menggunakan teknologi pemindai tiga dimensi, para ahli menemukan fakta bahwa alat yang terdiri atas cakra angka terbuat dari kuningan dan roda penggerak itu juga dipakai untuk menentukan tanggal Olimpiade. Pada salah satu roda penggerak alat itu, tergores kata-kata Isthmia, Olympia, Nemea, dan Pythia bagian dari pertandingan pendahuluan pada kompetisi Panhellic. Pada era kekhalifahan teknologi komputer analog dikuasai dan dikembangkan para insinyur Muslim. Sederet peralatan yang menggunakan prinsip komputer analog telah ditemukan para ilmuwan Islam. Alat-alat itu umumnya digunakan untuk beragam kegiatan ilmiah. Di zaman keemasannya, para astronom Muslim berhasil menemukan beragam jenis astrolabe.

Peralatan astronomi itu digunakan untuk menjawab 1001 permasalahan yang berhubungan dengan astronomi, astrologi, horoskop, navigasi, survei, penentuan waktu, arah kiblat, dan jadwal shalat. Menurut D De S Price (1984) dalam bukunya bertajuk, A History of Calculating Machines, Abu Raihan Al- Biruni merupakan ilmuwan pertama yang menemukan alat astrolabe mekanik pertama untuk menentukan kalender bulan-matahari. Astrolabe yang menggunakan roda gigi itu ditemukan Al-Biruni pada tahun 1000 M. Tak lama kemudian, Al-Biruni pun menemukan peralatan astronomi yang menggunakan prinsip komputer analog yang dikenal sebagai Planisphere sebuah astrolabe peta bintang. Pada tahun 1015 M, komputer analog lainnya ditemukan ilmuwan Muslim di Spanyol Islam bernama Abu Ishaq Ibrahim Al- Zarqali.

Arzachel, demikian orang Barat biasa menyebut Al-Zarqali, berhasil menemukan Equatorium alat penghitung bintang. Peralatan komputer analog lainnya yang dikembangkan A-Zarqali bernama Saphaea. Inilah astrolabe pertama universal latitude-independent. Astrolabe itu tak bergantung pada garis lintang pengamatnya dan bisa digunakan di manapun di seluruh dunia. Dua abad kemudian, insinyur Muslim terkemuka bernama Al-Jazari mampu menciptakan ‘jam istana’ (castle clock) sebuah jam astronomi. Jam yang ditemukan tahun 1206 M itu diyakini sebagai komputer analog pertama yang bisa diprogram. Jam astronomi buatan Al- Jazari itu mampu menampilkan zodiak, orbit matahari, dan bulan serta bentukbentuk bulan sabit.

Peralatan komputer analog lainnya berupa astrolabe juga ditemukan Abi Bakar Isfahan pada tahun 1235 M. Peralatan astronomi yang diciptakan astronom dari Isfahan, Iran, itu berupa komputer kalender mekanik. Ilmuwan Muslim lainnya bernama Al-Sijzi juga tercatat berhasil menemukan peralatan astronomi yang menggunakan prinsip kerja komputer analog. Alatnya bernama Zuraqi sebuah astrolabe heliosentris. Ibnu Samh astronom terkemuka di abad ke-11 M juga dicatat dalam sejarah sains Islam sebagai salah seorang penemu peralatan komputer analog berupa astrolabe mekanik. Seabad kemudian, ilmuwan Muslim serbabisa legendaris bernama Sharaf Al-Din Al-Tusi menciptakan astrolabe linear.

Pada abad ke-15 M, penemuan peralatan yang menggunakan prinsip kerja komputer analog di dunia Islam terbilang makin canggih. Ilmuwan Islam bernama Al- Kashi sukses menciptakan Plate of Conjunctions sebuah alat hitung untuk menentukan waktu dan hari terjadinya konjungsi planet-planet. Selain itu, Al- Kashi pun juga menemukan komputer planet: The Plate of Zones. Yakni, sebuah komputer planet mekanik yang secara nyata mampu memecah - kan sederet masalah terkait planet. Alat yang diciptakan pada abad ke-15 M ini juga dapat memprediksi posisi garis bujur matahari dan bulan secara tepat.

Tak cuma itu, peralatan astronomi ini juga mampu menentukan orbit planet-planet, garis lintang matahari, bulan dan planet-planet, serta orbit matahari. Semua penemuan itu membuktikan bahwa peradaban Islam menguasai teknologi di era kejayaannya. Padahal, pada masa itu masyarakat Barat berada dalam keterbelakangan dan kebodohan. Tak dapat dimungkiri lagi, jika sains dan teknologi merupakan kontribusi paling monumental yang diberikan peradaban Islam kepada dunia modern. Berkat sains yang berkembang di dunia Islam, peradaban Barat pun bisa keluar dari cengkeraman kebodohan. Berkembangnya ilmu pengetahuan serta teknologi di dunia Islam telah membuat para pemikir Barat berdecak kagum.

Pencapaian terpenting di abad pertengahan adalah terciptanya semangat eksperimental yang dikembangkan peradaban Muslim, tutur Bapak Sejarah Sains, George Sarton, dalam bukunya, The Introduction to the History of Science. Oliver Joseph Lodge dalam The Pioneers of Science juga mengakui kehebatan peradaban Islam di masa keemasan. Menurut dia, peradaban Islam yang diwakili masyarakat Arab telah berhasil menghubungkan secara efektif antara sains yang baru dengan ilmu pengetahuan lama. Zaman kegelapan terjadi karena terjadinya jurang kesenjangan dalam sejarah sains Eropa. Sekitar seribu tahun tak ada aktivitas sains, kecuali di peradaban Islam, cetus Lodge.

Muhammad Iqbal dalam The Reconstruction of Religious Thought in Islam menyatakan bahwa peradaban Islam yang berkembang di Arab berhasil mendorong berkembangnya sains dengan begitu pesat di saat Barat dikungkung kebodohan. Pada masa itu, umat Islam telah memperkenalkan metode eksperimental, observasi, dan pemikiran.

Insinyur Perintis Komputer Analog Modern
Al-Jazari (1136 M-1206 M) Bapak Teknik Modern. Begitu insinyur Mus - lim dari abad ke-12 M ini biasa dijuluki. Ia ada lah ilmuwan legendaris yang berhasil menemu kan sederet peralatan teknologi yang sangat monumental di zamannya. Selain dikenal dunia teknik modern sebagai ‘perintis robot’, Al-Jazari pun tercatat sebagai sarjana pertama yang men ciptakan komputer analog yang bisa diprogram.

Insinyur bernama lengkap Al-Shaykh Ra’is Al- A`mal Badi`Al-Zaman Abu Al-`Izz ibn Isma`il ibn Al-Razzaz Al-Jazari itu membuat komputer analog pertama yang bisa diprogram dalam bentuk Jam Istana. Sederet karya penting dalam bidang teknologi yang diciptakannya termuat dalam kitab Al-Jami `bayn al-`ilm wa ‘l- `amal al-nafi `fi sina `at al-hiya(Ikhtisar dan Panduan Membuat Berbagai Mesin Mekanik).

Risalah ini dinilai sebagai karya yang sangat penting dalam tradisi teknik mesin di dunia. Lewat karyanya itu, Al-Jazari juga telah meletakkan dasar kerja dalam sejarah teknologi. Tak heran, jika kitab teknologi yang ditulisnya itu mampu `menyihir’ dan membetot perhatian para ahli sejarah teknologi dan sejarawan seni dunia. Selain dikenal sebagai seorang penemu dan insinyur besar, dunia juga mengenalnya sebagai seorang seniman hebat.

Betapa tidak, dalam risalah fenomenal yang di - ciptakannya, secara gamblang dan lugas Al-Jazari melukiskan penemuannya dengan lukisan khas bergaya Islami era kekhalifahan. Lukisan miniatur dari karya-karya yang diciptakannya itu berisi pe - tun juk dan tata cara untuk membuat peralatan atau teknologi yang diciptakannya. Sehingga, me - mung kinkan setiap pembaca risalahnya untuk me - rangkai dan membuat beragam penemuannya itu.

Jamshid Al-Kashi
Tiga abad selepas wafatnya Al-Jazari, dari Kashan, Iran, muncullah seorang insinyur dan astronom terkemuka bernama Jamshid Al- Kashi. Ia tumbuh besar ketika Timur Lenk, penguasa Dinasti Timurid, menguasai tanah kelahirannya. Kemiskinan tak mampu mematahkan semangatnya untuk belajar. Matematika dan astronomi adalah dua bidang studi yang sangat menarik perhatian dan minatnya. Perekonomian di tanah kelahirannya mulai pulih ketika Dinasti Timurid dipimpin Shah Rukh. Sang pemimpin baru itu mendukung dan mendorong berkembangnya ekonomi, seni, dan ilmu pengetahuan.

Di kota kelahirannya, Al-Kashi dengan serius mempelajari dan mengkaji astronomi. Pada 1 Maret 1407 M, dia berhasil merampungkan penulisan risalah astronomi berjudul, Sullam Al-Sama. Naskahnya hingga kini masih tetap eksis. Pada tahun 1410 M, ia kembali berhasil menyelesaikan penulisan buku Compendium of the Science of Astronomy. Buku tersebut ditulis dan didedikasikan secara khusus untuk penguasa Timurid.


Al-Kashi telah berjasa menemukan peralatan yang menggunakan prinsip kerja komputer ana - log. Ia berhasil menciptakan Plate of Conjunc - tions sebuah alat hitung untuk menentukan waktu dan hari terjadinya konjungsi planet-pla net. Ia juga sukses menciptkan komputer pla net: The Plate of Zones. Yakni, sebuah kompu -ter planet mekanik yang secara nyata mampu me mecahkan sederet masalah terkait planet.